Bagaimana Kisah Nuzulul Qur’an dan Apa Hikmahnya?

Sumber: Canva.com

Sebagai kitab suci umat Islam yang diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara malaikat Jibril, penurunan Al-Qur’an melalui proses yang sangat panjang dan terjadi secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an sebagai sumber pokok ajaran Islam menjadi pedoman bagi umat muslim untuk beribadah kepada Allah Swt. Peristiwa turunnya Al-Qur’an ini kemudian dikenal dengan peristiwa Nuzulul Qur’an.

 

Sejarah Peristiwa Nuzulul Qur’an

 

Nuzulul Qur’an merupakan proses turunnya Al-Qur’an dari lauh mahfuz ke muka bumi pada malam lailatul qadar yang diturunkan secara berangsur-angsur, melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Penurunan Al-Qur’an terjadi ketika Nabi Muhammad sedang berada di Gua Hira tepat pada 17 Ramadan tahun 610 M. Saat itu malaikat Jibril turun ke bumi dengan perintah Allah untuk menurunkan wahyu kepada Nabi. Surah yang pertama kali turun yakni surah al-‘Alaq ayat 1-5, yang menjadi pembuka masa kenabian Nabi Muhammad saw.

 

Saat itu Jibril memintanya membaca, namun Nabi menolak dan berkata bahwa dirinya tidak bisa membaca surah itu. Tiga kali Nabi menolak lalu Jibril pun memeluk Nabi hingga ia merasa sesak dan melepaskannya, lalu Jibril berkata: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rab-mu lah yang paling pemurah. (Al-Alaq: 1-3).  Nabi yang dikenal tak bisa membaca dan menulis pun atas izin Allah swt dapat membaca ayat Al-Qur’an dengan lancar.

 

Berdasarkan periodisasi waktu proses penurunan Al-Qur’an terbagi menjadi dua yakni:

 

1. Periode Makkah

 

Pada periode Makkah, ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (keimanan) atau tauhid (dasar ajaran agama Islam). Terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, sampai Nabi melakukan hijrah. Sebagian ulama juga ada yang menyebut periode ini sebagai periode sebelum hijrah. Ayat atau surat yang diturunkan pada masa ini disebut dengan surat Makiyyah.

 

2. Periode Madinah

 

Ayat yang turun di Madinah berkaitan dengan Muamalah (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan tentang kehidupan Islam), dan hukum Islam. Pada periode setelah Hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah, terdapat 28 surah yang turun selama 9 tahun 9 bulan 9 hari. Ayat atau surat yang turun dalam periode ini dinamakan surah Madaniyyah.

 

Keutamaan Nuzulul Qur’an

 

1. Lebih baik daripada seribu bulan

 

Dalam surah al-Qadr ayat 3, Allah berfirman bahwasanya segala amalan yang dilakukan pada malam lailatul qadar memiliki nilai pahala yang berlipat ganda dan lebih baik daripada 1000 bulan.

 

2. Diampuninya segala dosa

 

Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901).

 

3. Malam keberkahan

 

Dalam Al-Qur’an surah ad-Dukhan ayat 3 dinyatakan bahwa malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh berkah karena Al-Qur’an turun dalam satu malam ke muka bumi.

 

Hikmah Nuzulul Qur’an

 

1. Sebagai malam kemuliaan

 

Sebagai malam yang penuh berkah dan kemuliaan, maka seharusnya menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala yakni dengan memperbanyak beribadah kepada Allah Swt.

 

2. Petunjuk dan hidayah

 

Al-Qur’an memberikan pedoman dan moral bagi kita sebagai petunjuk untuk menjauhi hal yang buruk dan mendekati hal yang baik.

 

3. Keberkahan dan rahmat

 

Malam Nuzulul Quran merupakan malam yang penuh berkah dan rahmat dari Allah Swt. Oleh karenanya kita harus merenungkan dan menghargai keutamaan Al-Qur’an untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berita Terbaru

4 Responses

4 thoughts on “Bagaimana Kisah Nuzulul Qur’an dan Apa Hikmahnya?”

  1. Some rhythm disturbances are associated with structural changes within the heart, as may be seen with tumour invasion or as a manifestation of chronic anthracycline cardiomyopathy buy priligy online safe Conclusions Severe tamoxifen side effects are commonly experienced by breast cancer patients and are altered by change in tamoxifen brand

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *