Jurnalisme adalah sebuah pekerjaan mengumpulkan, menulis, dan menerbitkan berita dan artikel di surat kabar dan majalah atau menyiarkannya di radio maupun televisi. Data adalah informasi yang dikumpulkan yang berasal dari sumber tertentu serta digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau informasi dalam bentuk elektronik yang dapat disimpan dan digunakan oleh komputer. Data, jika dibiarkan saja akan tetap menjadi data. Akan tetapi, jika data itu dihimpun, diolah, dan dianalisa, akan menghasilkan sebuah informasi. Di mana, informasi tersebut sangat penting dalam karya jurnalistik.
Jurnalisme data atau yang dikenal dengan data-driven journalism, yaitu menggabungkan proses pengumpulan dan validasi data sebagai sumber utama informasi, yang kemudian dianalisis menggunakan aplikasi statistik dan teknik visualisasi data. Dengan memanfaatkan data sebagai landasan informasi, media mampu menyajikan narasi yang lebih faktual dan berbasis bukti.
Jurnalisme data adalah pengumpulan, analisi, dan pemrosesan informasi digital untuk tujuan publikasi jurnalistik. Jurnalisme data merupakan bentuk khusus pelaporan investigatif yang menggunakan data dan aplikasi statistik untuk membuat laporan dan menyajikan hasilnya secara visual. Jurnalisme data menggunakan metode ilmiah. Dua metode penelitian utamanya yaitu: Analisis isi dan penelitian survei, eksperimen lapangan atau survei lapangan.
Jurnalisme data bisa disebut jurnalisme yang memanfaatkan data. Jurnalisme data membantu jurnalis menceritakan kisah kompleks melalui infografis yang menarik. Jurnalisme data sangat penting untuk mengolah data yang ada. Kehadiran teknologi membantu jurnalis mengolah data dan mengubahnya menjadi informasi yang bermakna dan penting untuk diketahui. Dalam jurnalisme data, jurnalis tidak harus ikut terjun langsung dalam penelitian. Jurnalis bisa saja mendapatkan data dari pihak yang kompeten dan kredibel.
Asal Usul Jurnalisme Data
Sejarah jurnalisme data dimulai pada tahun 1858, The Guardian sudah menyajikan berita yang berasal dari hasil kajian perawat Florence Nightingale terhadap data kematian tentara Inggris dalam perang. Jurnalisme data menjadi semakin populer dengan semakin banyaknya organisasi media dan jurnalis yang mengadopsi praktik jurnalisme data karena dianggap mendorong jurnalisme menjadi lebih akurat dan terpercaya. Kehadiran jurnalisme data juga mendapat respons dari kampus di Tanah Air, sehingga berkembangnya studi-studi ilmiah yang berfokus pada jurnalisme data, sebagai upaya untuk menjadikan posisi jurnalisme data sebagai bagian penting dari produksi berita.
Keunggulan Jurnalisme Data
- Berita utuh dan jelas
- Argumen kuat
- Visualisasi menarik
- Meminimalisir berita bohong atau hoax
- Pemberitaan transparan
Meskipun jurnalisme data memiliki banyak keunggulan, tetap ada tantangan dalam prosesnya terutama dalam hal pencarian data, investigasi, dan pengembangan teknik analisis yang efektif. Melansir dari laman American Press Institute, yang membedakan karya jurnalistik dan jurnalistik data adalah pada proses dan visualisasi.
Pentingnya Data dalam Jurnalistik
Menurut Samantha Sunne, beberapa hal mengapa data itu penting dalam jurnalistik:
1. Data memberitahukan cerita yang lebih besar
Dari data yang diperoleh, jurnalis dapat mengolah dan menganalisisnya, sehingga akan menemukan informasi baru. Misalnya saja, persoalan data mamalia laut yang terdampar di pesisir Indonesia. Data dapat diperoleh dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, BPSPL daerah yang dituju atau data dari lembaga non-profit yang melakukan penelitian terkait. Dari data yang diperoleh, ditemukan beberapa daerah dengan angka keterdamparan tertinggi. Ada apa dengan daerah-daerah itu? Dari pertanyaan ini, akan menjadi cerita yang lebih besar lagi.
2. Data membuat peliputan lebih efisien
Kemudahan akses data menghemat waktu dan tenaga para jurnalis. Jurnalis bisa mengakses berbagai data terbuka milik pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan publik lewat internet tanpa perlu datang ke ruang arsip mereka. Setelah mendapatkan data, jurnalis bisa langsung melakukan langkah-langkah, dari mengumpulkan hingga menganalisis data. Jika menemukan informasi baru, jurnalis bisa langung mengonfirmasinya ke lembaga terkait.
3. Data membuat karya jurnalistik lebih menarik
Tidak hanya membuat karya jurnalistik menjadi lebih kredibel, data juga bisa membuat karya jurnalistik menjadi lebih menarik. Dari proses pengumpulan dan analisis, jurnalis akan menemukan informasi baru, yang mana informasi itu akan divisualisasikan.
Dengan pemberitaan yang mendalam dan disertai dengan bukti dalam bentuk data, pembaca menjadi lebih tertarik pada jurnalisme data dibandingkan dengan berita konvensional. Praktik jurnalisme data menunjukkan betapa pentingnya data numerik dalam produksi dan persebaran informasi. Jurnalisme data adalah kombinasi sempurna antara penyusunan kata dan angka.
Sumber:
Jafaruddin, Zahari. (2024). Analysis of Data Journalism ImplementationL Challanges and Opportunities in Modern Media. Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial. Vol. 10, No. 2
Blog Tempo Institute. Pentingnya Data dalam Jurnalistik, Memahami Lebih Jauh tentang Jurnalisme Data. Diakses pada 27 April 2025, pukul 07.30 WIB. Berita: Pentingnya Data dalam Jurnalistik, Memahami Lebih Jauh tentang Jurnalisme Data – Tempo Institute