Membuka Babak Baru: Tantangan dan Peluang di Era Industri Modern
Di era globalisasi yang serba cepat ini, industri tidak hanya menjadi mesin penggerak ekonomi, namun menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Sadar akan hal tersebut, Indonesia mengambil langkah strategis untuk menjalankan amanah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-9, yaitu membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Namun, perjalanan menuju industri yang tangguh dan inovatif bukan tanpa hambatan. Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan, di antaranya ialah:
- Kesenjangan infrastruktur: Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menghambat konektivitas antar daerah dan meningkatkan biaya logistik.
- Keterampilan tenaga kerja: Keterampilan tenaga kerja di sektor industri masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan industri modern. Hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing industri Indonesia.
- Akses terhadap modal: Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) masih mengalami kesulitan dalam mengakses modal untuk mengembangkan usahanya. Hal ini menghambat pertumbuhan industri nasional.
- Perubahan iklim: Perubahan iklim membawa dampak negatif bagi industri, seperti bencana alam yang dapat merusak infrastruktur dan mengganggu operasional industri.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Indonesia juga memiliki peluang untuk mencapai SDGs poin ke-9. Peluang tersebut antara lain:
- Bonus demografi: Indonesia memiliki bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif yang besar. Hal ini dapat menjadi sumber daya manusia yang potensial untuk mendorong pertumbuhan industri.
- Kekayaan sumber daya alam: Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti mineral, hutan, dan laut. Hal ini dapat menjadi bahan baku industri dan sumber energi terbarukan.
- Pasar domestik yang besar: Indonesia memiliki pasar domestik yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Hal ini dapat menjadi pasar potensial bagi produk-produk industri dalam negeri.
- Komitmen pemerintah: Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai SDGs poin ke-9. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kebijakan dan program yang telah diluncurkan.
Langkah Nyata Menuju Industri Tangguh dan Inovatif
Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjalankan amanah SDGs poin ke-9. Berbagai langkah strategis telah diambil, di antaranya seperti:
1. Membangun Infrastruktur Tangguh
Dalam hal ini terbagi menjadi dua perencanaan, yakni : Pertama, Memperkuat infrastruktur dasar: Pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Pada tahun 2023, anggaran untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp 125 triliun. Adapun contohnya ialah pembangunan Tol Trans Jawa yang menghubungkan berbagai wilayah di Pulau Jawa. Tol ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antar wilayah, tetapi juga dirancang dengan mempertimbangkan aspek ketahanan terhadap bencana alam.
2. Mempromosikan Industrialisasi Inklusif dan Berkelanjutan
Langkah ini dapat dilakukan dengan mengupayakan beberapa hal, yakni : Pertama, Memberikan insentif bagi industri ramah lingkungan: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 triliun untuk memberikan insentif pajak bagi industri hijau pada tahun 2021. Kedua, Mengembangkan sumber daya manusia di sektor industri: Kemenperin berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengembangkan program pelatihan bagi pekerja di sektor industri. Adapun contoh dari Program pelatihan tentang efisiensi energi dan pengolahan limbah bagi industri tekstil.
3. Mendorong Inovasi dan Teknologi
Langkah ini dapat dilakukan dengan mengupayakan beberapa hal, yakni : Pertama, Mengelokasikan dana penelitian dan pengembangan: Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 27,1 triliun untuk penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi pada tahun 2023. Kedua, Mendorong kolaborasi antara industri dan akademisi: Pemerintah mendorong kolaborasi antara industri dan akademisi untuk mengembangkan teknologi baru. Adapun contoh dari hasil inovasi dan teknologi ini ialah terbentuknya Kolaborasi antara PT Pupuk Indonesia Persero dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan pupuk organik.
Menuju Masa Depan Industri yang Cerah
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Indonesia untuk mencapai SDGs poin ke-9 menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun industri yang tangguh dan inovatif. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat, Indonesia dapat mewujudkan industri yang tangguh dan inovatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Membangun industri yang tangguh dan inovatif merupakan kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjalankan amanah SDGs poin ke-9 dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil. Upaya-upaya ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan industri yang cerah, di mana industri dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Referensi :