Preservasi untuk Menjaga Naskah Kuno Nusantara

sumber: canva.com

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki banyak pulau hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman, salah satunya aspek sosial dan budaya. Keanekaragaman seni dan budaya inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan di mata dunia, banyak keunikan yang menarik masyarakat dunia untuk mengenal dan mempelajarinya. Salah satu di antara keberagaman budaya tersebut adalah naskah kuno. Naskah kuno atau manuskrip merupakan hasil dari tulisan tangan pada masa lampau yang berisi informasi penting mengenai kebiasan, tingkah laku, serta budaya masyarakat daerah setempat. Keberadaannya saat ini sudah diambang kepunahan, untuk itu perlu dilakukannya preservasi.

 

Preservasi pada naskah kuno atau manuskrip adalah upaya untuk mengurangi dan mengatasi kerusakan, bukan hanya untuk melindungi fisiknya saja namun juga informasi yang terkandung didalamnya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi, diantaranya perubahan iklim yang sangat ekstrim beberapa waktu belakangan ini, serangan serangga, bencana alam yang mengakibatkan rusak atau bahkan hilang, kesalahan dalam penanganan, kurangnya pendanaan untuk menunjang perawatan dan yang paling penting kurangnya kepedulian pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam menjaga warisan budaya tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai bagaimana caranya melestarikan manuskrip dengan preservasi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan;

 

Cara Melindungi Bentuk Fisik Manuskrip.

 

1. Fumigasi

 

Fumigasi adalah tindakan pengasapan yang bertujuan untuk mencegah, mengobati dan mensterilkan. Mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat terjadi. Mengobati, artinya mematikan atau membasmi serangga, kuman dan sejenisnya yang telah merusak. Mensterilkan, yaitu menetralisasi kondisi suhu ruang seperti menghilangkan bau busuk yang timbul dari manuskrip atau menyegarkan udara. Faktor yang menimbulkan kerusakan manuskrip antara lain seperti serangga yang meliputi silver fish, kecoa, kutu buku, rayap, ngengat dan sejenisnya. Bila dibiarkan manuskrip akan mengalami kerusakan yang sangat parah.

 

2. Konservasi

 

Melakukan pemeliharaan terhadap keadaan naskah yang tidak dapat bertahan lama hingga beratus-ratus tahun dengan tujuan agar dapat dibaca dan dipahami oleh generasi penerus. Naskah kuno atau manuskrip mengandung kadar asam yang tinggi karena tinta yang digunakan dalam penulisannya terbuat dari karbon, biasanya jelaga dicampur dengan gum Arabic. Agar kondisinya tetap baik, keasamannya harus dihilangkan. Setelah keasamannya hilang manuskrip dibungkus dengan kertas khusus, lalu disimpan dalam kotak karton bebas asam.

 

3. Restorasi

 

Restorasi adalah kegiatan perbaikan manuskrip yang sudah rusak agar menjadi lebih kokoh untuk memperpanjang umur atau daya pakai manuskrip. Pada proses ini terdiri dari dua aspek, yaitu aspek pelestarian fisik dokumen dan aspek pelestarian terhadap informasi yang terdapat didalamnya. Langkah-langkahnya antara lain: membersihkan dan melakukan fumigasi minimal satu tahun sekali, melapisi dengan kertas khusus pada lembaran naskah yang rentan, memperbaiki lembaran naskah yang rusak, menyimpannya pada tempat khusus dan menyimpannya pada suhu ruangan ber-AC dengan suhu yang teratur.

 

Cara Melindungi Informasi yang Terdapat dalam Manuskrip

 

1. Transliterasi

 

Proses mengganti tulisan aksara dengan huruf abjad. Tujuannya, yakni agar dapat memudahkan orang lain untuk membaca atau mempelajari manuskrip. Sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat yang lebih luas dan beragam.

 

2. Menerjemahkan

 

Peran penerjemahan teks manuskrip sangat penting karena penerjemah menjembatani dua budaya yang berkembang dalam zaman yang berbeda. Dengan tersedianya publikasi penerjemahan, manuskrip bukan lagi hanya berfungsi sebagai benda purbakala tanpa makna namun akan menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang dapat dengan mudah diakses dan masyarakat juga akan dengan mudah mengambil manfaat dari kandungan nilai-nilai budayanya.

 

3. Digitalisasi

 

Digitalisasi adalah upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti soft file, foto digital, dan microfilm. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalihkan manuskrip dari bentuk aslinya ke dalam bentuk digital atau melakukan scanning (memfotonya dengan menggunakan kamera digital). Digitalisasi naskah dilakukan agar isi kandungannya tetap terjaga jika sewaktu-waktu fisik naskah tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi.

 

Sumber:

  1. Koran digital
  2. Artisdyanti Revlina Octavia dan Vanya Karunia Mulia Putri. Kompas.com (2023, 05 juli). Bagaimana cara melestarikan naskah kuno. Diakses 10 mei 2024. https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/05/100000169/bagaimana-cara-melestarikan-naskah-kuno-?page=all.
  3. https://preservasi.perpusnas.go.id/artikel/113/jenis-metode-pelestarian-manuskrip-digitalisasi,-restorasi-dan-fumigasi.
  4. Handayanti, fitri. 2023. Local Wisdom dalam Hakikat Preservasi Naskah Kuno sebagai Pelestarian Warisan Budaya Bangsa. Procceding Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci. Vol.1. no. 1. 2023.

Berita Terbaru

6 Responses

6 thoughts on “Preservasi untuk Menjaga Naskah Kuno Nusantara”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *