Urgensi Maqashid Syariah dalam Menjawab Tantangan Zaman Kontemporer

sumber: ppm.alhadi.or.id

Dalam era modern yang penuh tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial yang begitu cepat, umat Islam dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk memahami syariat Islam secara mendalam dan kontekstual. Salah satu pendekatan yang sangat penting dalam hal ini adalah memahami Maqashid Syariah — tujuan-tujuan luhur di balik setiap hukum Islam.

 

Maqashid Syariah bukan sekadar teori klasik yang hanya dibahas di ruang kuliah, melainkan fondasi hidup yang membimbing umat menuju kemaslahatan dunia dan akhirat. Dengan memahami maqashid, umat Islam dapat menggali nilai-nilai hakiki syariat, sehingga mampu menerapkan Islam secara adaptif, relevan, dan penuh hikmah.

 

Pengertian dan Ruang Lingkup Maqashid Syariah

Secara etimologis, maqashid (مقاصد) adalah bentuk jamak dari maqsid yang berarti tujuan, sasaran, atau maksud. Sedangkan syariah (شريعة) berarti jalan atau sistem hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT.

 

Dengan demikian, Maqashid Syariah (مقاصد الشريعة) bermakna tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh hukum Islam dalam mengatur kehidupan manusia. Al-Syatibi dalam karyanya Al-Muwafaqat menyatakan bahwa syariat Islam seluruhnya bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan (jalb al-mashalih) dan menolak kerusakan (dar’ al-mafasid).

 

Allah SWT berfirman:

 يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ  

 

”Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini menunjukkan bahwa syariat dibangun atas asas kemudahan dan kemaslahatan, bukan kesulitan atau beban.

 

Maqashid Syariah mencakup semua aspek kehidupan: ibadah, muamalah, pidana, keluarga, bahkan politik dan ekonomi. Ia menjadi pondasi penting dalam proses penggalian hukum (istinbat) dan ijtihad, khususnya dalam persoalan-persoalan baru yang tidak secara eksplisit disebutkan dalam teks-teks klasik.

 

Prinsip-Prinsip Utama Maqashid Syariah

Para ulama merumuskan bahwa tujuan-tujuan syariat dapat diklasifikasikan ke dalam lima pokok perlindungan dasar yang dikenal sebagai al-Dharuriyat al-Khamsah (الضروريات الخمس), yaitu:

 

1. Menjaga Agama (حفظ الدين)

Menjaga agama merupakan prioritas utama dalam syariat Islam. Semua kewajiban ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji bertujuan mengokohkan hubungan manusia dengan Allah. Bahkan jihad dalam Islam pun di antaranya untuk melindungi kebebasan beragama.

 

Allah SWT berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ  

 

”Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Syariat juga memberikan sanksi terhadap penistaan agama dan mencegah terjadinya fitnah yang dapat merusak keyakinan umat.

Penerapan prinsip ini dalam konteks kontemporer terlihat dalam upaya menjaga kebebasan beragama, mencegah radikalisme, dan mendidik umat agar berpegang teguh pada ajaran Islam dengan moderasi.

 

2. Menjaga Jiwa (حفظ النفس)

Islam memandang kehidupan manusia sebagai sesuatu yang sangat sakral. Karena itu, syariat mengharamkan pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan dan mensyariatkan hukum qishash untuk menegakkan keadilan.

 

Allah SWT berfirman:

 

 وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ  

 

”Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar.” (QS. Al-Isra: 33)

Melindungi jiwa juga berarti menjaga kesehatan, mendorong pengobatan, memperbolehkan konsumsi barang haram dalam kondisi darurat, dan bahkan memperbolehkan tayamum ketika air tidak tersedia, demi mempertahankan kehidupan.

 

Dalam dunia modern, prinsip ini menjadi dasar dalam mendukung kampanye kesehatan, vaksinasi, perlindungan terhadap korban kekerasan, dan upaya pemeliharaan keamanan sosial.

 

3. Menjaga Akal (حفظ العقل)

Akal adalah anugerah agung yang membedakan manusia dari makhluk lain. Oleh karena itu, Islam sangat menekankan perlindungan terhadap akal.

 

Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنْصَابُ وَالأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ  

 

”Sesungguhnya khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dari pekerjaan syaitan. Maka jauhilah itu semua.” (QS. Al-Ma’idah: 90)

 

Pengharaman khamar, narkoba, dan segala bentuk zat adiktif bertujuan menjaga kejernihan pikiran manusia. Selain itu, Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan sebagai bentuk optimalisasi fungsi akal.

 

Di masa kini, menjaga akal dapat diterapkan melalui pembangunan sistem pendidikan yang adil, penyuluhan anti-narkoba, dan promosi berpikir kritis di kalangan masyarakat.

 

4. Menjaga Keturunan (حفظ النسل)

Islam memberikan perhatian besar terhadap kehormatan dan keutuhan keluarga. Untuk menjaga keturunan, syariat mewajibkan pernikahan, mengharamkan zina, dan menetapkan aturan tentang nasab.

 

Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا  

 

”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)

Selain larangan zina, Islam juga mengatur hak dan kewajiban suami istri, mendukung perlindungan anak-anak, dan menekankan pentingnya mendidik generasi yang saleh.

 

Dalam konteks kontemporer, menjaga keturunan mencakup upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga, perlindungan hak anak, dan kampanye pernikahan sehat.

 

5. Menjaga Harta (حفظ المال)

Syariat Islam melindungi hak kepemilikan harta dan menegaskan bahwa harta harus diperoleh dan dikelola secara halal dan adil. Islam mengharamkan pencurian, riba, korupsi, dan segala bentuk penipuan.

 

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ  

 

”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil.” (QS. An-Nisa: 29)

Dalam dunia modern, menjaga harta berarti mendorong praktik ekonomi berkeadilan, transparansi keuangan, pengelolaan zakat dan wakaf yang profesional, serta memerangi praktik riba dan korupsi.

 

Aktualisasi Maqashid Syariah dalam Tantangan Global

Dalam menghadapi tantangan zaman seperti perubahan iklim, krisis ekonomi global, konflik sosial, hingga perkembangan teknologi informasi, pemahaman terhadap Maqashid Syariah sangat urgen.

 

Para ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradawi dan Muhammad al-Tahir Ibn ‘Ashur menekankan perlunya pendekatan maqashid dalam melakukan ijtihad modern. Prinsip maqashid mengajarkan bahwa hukum Islam bukan hanya tentang formalitas teks, tetapi tentang menggali ruh syariat untuk membangun dunia yang adil, damai, dan sejahtera.

 

Di bidang teknologi, menjaga akal mengarahkan umat untuk menggunakan teknologi demi kemaslahatan, bukan untuk penyebaran hoaks atau pornografi. Di bidang lingkungan, menjaga jiwa berarti mendorong konservasi alam agar kehidupan manusia tetap terjaga.

 

Dengan menghayati maqashid, umat Islam akan mampu membuktikan bahwa Islam adalah agama yang universal, relevan di setiap masa dan tempat.

 

Maqashid Syariah adalah jantung dari syariat Islam. Ia tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia dan lingkungan. Dengan memahami dan menerapkan maqashid, umat Islam dapat menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan identitas aslinya.

 

Semoga dengan menghidupkan semangat maqashid, umat Islam mampu menjadi mercusuar peradaban dunia, membawa nilai-nilai kemaslahatan, keadilan, dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia.

Berita Terbaru

2 Responses

2 thoughts on “Urgensi Maqashid Syariah dalam Menjawab Tantangan Zaman Kontemporer”

  1. You should have the power to take the next intermittent fasting supplements on an empty stomach.
    If you experience negative effects, like digestive discomfort, make sure to concentrate to how
    you are feeling. If that occurs, attempt taking them minutes earlier than your meal as an alternative.
    When it involves creatine, not all supplements
    are created equal.
    According to neuroscientist Mark Mattson, lots of fasting’s
    advantages are evolutionarily conserved. The human species doubtless ‘grew up’ fasting; even just a few a
    long time ago 24/7 food wasn’t as readily
    available as it is now. Even naturally sugar-free
    sweeteners can have a big sufficient impact
    on insulin to kick your physique out of fat-burning mode.
    All three of those substances will not be conventional fasting add-ons — but all
    three possess advantages which may make fasting much more effective.
    You could want to read my guide to greens supplements and fasting,
    too.
    Intermittent fasting is an eating sample that alternates periods of consuming with periods of both no food
    or little or no meals. Though it has grown in reputation, intermittent fasting isn’t new.

    Individuals have practiced fasting for millennia for religious, moral, or
    well being reasons. Intermittent fasting is kind of in style,
    as many people declare that it has helped them shed pounds, feel more
    energized, and extra.
    Creatine is a complement for people who interact briefly and prompt burst actions like sprinting and weightlifting.

    When a person consumes creatine whereas fasting, they lose weight and improve
    their exercise performance. Incorporating foods similar to entire grains, pulses, beans,
    and nuts is key to making sure that your physique receives sufficient nutritional vitamins
    and minerals. These meals can help to boost power ranges and satiate starvation, whereas also providing antioxidants and fiber.
    Together With plant-based proteins like seitan and tofu in meals,
    as properly as different vegan sources of protein similar to
    chickpeas, peanuts, and lentils, will allow you to to build muscle mass and prevent fatigue.

    Glucose, insulin (dianabol or anadrol decreased glucagon)
    and proteins all flip off this self-cleaning course of.
    As Soon As you eat something that causes an insulin spike, this state is halted, and you’ll
    need one other fasting interval of round 12 hours earlier than you’ll be able
    to reach ketosis once more. Technically, a fast is broken if you devour anything other than zero-calorie beverages, like black tea
    or coffee. In truth, though, a fast is considered actually
    broken whenever you fall out of ketosis. When taking creatine on an empty abdomen, some people marvel about potential unwanted
    effects.
    Whereas that is ultimately helpful on your muscle tissue in the lengthy
    run, some might get annoyed as the number on the size could improve.
    It is well-known that when supplementing with creatine, especially in high doses, it needs to be accompanied by appropriate
    amounts of water to stay hydrated. Creatine is a naturally occurring compound that our our bodies
    produce daily. About 1 gram of creatine is naturally synthesized by our bodies,
    as creatine is crucial for correct functioning.
    If it’s combined with carbs or sweeteners, that’s a snack in disguise and can break your
    quick. It Is like including NOS to your exercises,
    supplying you with extra reps and decreasing downtime.
    Whether you’re chasing gains or just want your flex to last more, creatine’s obtained your again. If Delauer is
    correct that creatine makes fasting even more efficient, then it only is sensible to provide a short overview of
    the latter’s health. Given that many intermittent-fasters haven’t yet damaged their
    quick at this time, it’s only natural to surprise whether or not creatine will hinder fasting’s benefits.
    Creatine, especially in high quantities, could cause an upset abdomen and, in severe circumstances,
    gastrointestinal issues like kidney failure. If you’ve any present gastrointestinal issues, seek the assistance of with a
    healthcare provider before beginning any dietary supplements.

    Fasting, in its essence, is the abstention from caloric intake for a specified interval.
    The core of fasting’s metabolic shift lies in decreasing circulating hormone ranges and increasing fat oxidation. Creatine is a naturally occurring compound
    present in small quantities in certain foods
    and synthesized within the human physique, primarily within the liver
    and kidneys. It is stored in muscles where it is used for
    power manufacturing, significantly throughout high-intensity, short-duration actions like sprinting and weightlifting.
    This makes creatine a staple supplement amongst athletes, bodybuilders, and health fanatics aiming to enhance their energy, endurance,
    and muscle mass.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *