Apakah Interpretasi Surah Luqman Ayat 13-19 Masih Relevan Sebagai Esensi Masif dalam Metode Parenting Masa Kini?

sumber: canva.com

Masalah metode parenting di era sekarang menjadi sorotan terhadap perkembangan anak. Meningkatnya kasus kekerasan, bullying, kurang responsifnya anak terhadap lingkungan, serta kurang berkembangnya anak yang disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap cara mereka mendidik anak atau metode parenting terhadap anak anak mereka adalah hal-hal yang disorot.

 

Perkembangan zaman, melesatnya kemajuan teknologi, kemudahan mengakses sosial media, menjadi penyebab utama mengapa orang tua seyogyanya mampu memberi eksistensi mereka terhadap buah hati, orang tua mampu menyadarkan anak-anak mereka bahwa eksistensi orang tua tidak sebatas merawat mereka hingga beranjak dewasa. Tak dipungkiri banyak orang tua yang sudah memberikan parenting terbaik menurut mereka, seperti menjadikan anak sebagai sahabat, namun terkadang sang anak tak menganggap presensi mereka juga sebagai orang tua. Lalu apakah metode parenting yang ditawarkan dalam interpretasi surah Luqman ayat 12-19,  kisah seorang ayah  bernama Luqman yang menasehati anaknya, terkenal sebagai “Mauizatu Luqman” tetap masif dan efisien sebagai rujukan metode parenting zaman kini?

 

Secara bahasa parenting berasal dari bahasa Inggris, berasal dari kata Parent yang berarti Orang tua. Sedangkan dalam kamus Oxford, parenting adalah the process of caring for your child or children. Parenting atau pengasuhan adalah suatu perilaku yang pada dasarnya mempunyai kata-kata kunci yaitu hangat, sensitif, penuh penerimaan, bersifat resiprokal, ada pengertian dan respon yang tepat pada kebutuhan anak. Maka parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak.

 

Di antara faktor yang paling penting dalam pembentukan karakter anak, baik itu karakter keimanan, etika, jiwa, dan kemasyarakatan adalah pendidikan dengan nasehat yang baik, mengingat di dalam nasehat itu terdapat pengaruh yang sangat kuat dalam memberikan pemahaman kepada anak tentang hakikat segala sesuatu. Oleh sebab itu, Luqman menasehati anaknya dengan cara yang lembut. Sebab, dalam perkembangan psikologinya, anak cenderung meniru (imitatif) orang-orang sekitarnya, terutama dari orang tua. Di sinilah diperlukan keteladanan orang tua, baik dalam hal keimanan, ketaatan beribadah, sikap, maupun perilaku.  Terkandung di dalamnya bagaimana sorang tua seyogyanya menjadi pengisi utama kebutuhan rohani atau aqidah anak, mengajarkan apa hal utama yang dalam hal beragama yang harus ia pegang kukuh.

 

Terlihat jelas pada zaman kini kekufuran menjadi hal yang wajar, perspektif liberal  banyak yang beredar. Maka itu juga sebagai reminder bagi anak bahwa mereka juga memiliki kewajiban sebagai hamba Allah, agar jangan sampai menjadi salah satu dari umat Islam yang menjauhi al-Qur’an atau sekadar menjadikan al-Qur’an sebagai bacaan keagamaan. Jika sudah demikian, maka sudah pasti al-Qur’an akan kehilangan relevansinya terhadap nilai-nilai moral maupun spiritual. Sehingga tumbuhlah moral buruk pada anak. Tak hanya sebagai hamba Allah, Luqman juga menasehati anaknya bahwasanya korelasi hak dan kewajiban antara orang tua dan anak tetap ada setelah kewajiban sebagai hamba Allah.

 

Tak luput untuk mengajarkan anak bagaimana memiliki akidah yang baik, bagaimana mengimplementasikan nilai akhlak sosial yang baik ketika berbaur dengan lingkungan sekitar, bagaimana merespon berbagai macam karakteristik mahkluk sosial yang anak temui, secara tidak langsung anak akan menjadikan orang tuanya konsultan atas berbagai permasalahan yang ia hadapi dalam kesehariannya, sehingga terbentuklah mindset; orang tua sebagai penasihat dan panutan. Selain itu tanpa merusak kenyamanan anak pemantauan dan pengawasan orang tua tetap berjalan dengan baik.

 

Maka kelak akan lahir sikap anak yang akan selalu mematuhi perintah atau saran dari orang tua, walau akan ada pertentangan namun pada akhirnya anak akan yakin terhadap keputusan orang tua yang dimana hal ini menjadi buah dari pembekalan orang tua sejak anak dini, bahwasanya keyakinan anak terhadap eksistensi orang tua dalam memberi keputusan yang pasti bermuara pada kebaikan yang lebih baik dan tertanam mindset pada anak bahwa orang tua lebih tau dan lebih berpengalaman.

 

Ketika orang tua telah mendidik anak dengan sebaik-baiknya maka akan tertanam rasa balas budi, anak dengan ikhlas akan merawat orang tuanya sebagaimana orang tua telah merawat. Di sinilah nanti buah dari metode parenting dari wasiat Luqman bermuara. Bahwasanya tujuan utama mengaplikasikan parenting yang baik adalah berkumpulnya anak dan orang tua di surgaNya kelak. Adanya hubungan kausalitas antara metode parenting-ketaatan anak-keberhasilan orang tua dan anak, metode parenting menjadi sebab utama lahirnya ketaatan anak yang nantinya mengakibatkan 2 keberhasilan sekaligus, keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dalam ketaatan serta keberhasilan anak dalam mentaati orang tua.

 

Wasiat inilah menjadi cermin bagi orang tua masa kini dalam mendidik anak. Luqman melengkapinya dengan menekankan pada pendidikan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah serta komunikasi sebagai metode utamanya. Kisah Luqman tersebut, pada dasarnya melukiskan model panutan yang ideal bagi generasi masa kini. Sebab, di dalamnya tercermin kesucian jiwa, keluhuran akhlak, kemantapan iman dan kekokohan sikap ikhlas untuk menegakkan agama Allah Swt., berbakti dan mengesakanNya. Sikap dan keteguhan hati Luqman tersebut, seharusnya menjadi inspirasi dan pelajaran bagi generasi masa kini dan yang akan datang untuk mendidik anak-anak dan keturunannya secara Islami.  lalu bagaimana tidak bagi orang tua untuk meneladani hikmah kisah Luqman yang terkandung dalam interpresi surah Luqman ayat 13-19, yang pada dasarnya termaktub dalam Al-quran sebagai kitab yang Solih Likulli Zamaanin Wa Makaanin

 

Referensi:

Journal of Islamic Education (JIE) Vol. III No. 2 Nop 2018 Abdul Khakim & Miftahul Munir

 لقمان – المجلد 1 – جامع الكتب الإسلامية

Berita Terbaru

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *