Asbabun Nuzul QS. Alhajj Ayat 39 dan Relevansinya Terhadap Krisis Palestina

sumber: canva.com

Suasana duka kembali menyelimuti umat Islam di Gaza. Pada Hari Raya Idul Fitri 2025, “Saya tidak menceritakan kisah perang, tetapi yang memulai radikalisasi saya menjadi veteran anti perang adalah menyaksikan analis di TOC  (pusat operasiaonal taktis) bertaruh sebberapa jauh mayat akan terbang selama serangan pesawat tak berawak” ujar Greg J. Stroker, Sabtu 5 April 2025 (news.okezone.com).

 

Sejak dimulainya konflik Palestina-Israel pada awal oktober 2023 yang berlangsung hingga kini, sebanyak 50.695 warga palestina telah terbunuh, Minggu 6 April 2025 (www.antaranews.com). Meskipun Israel menyatakan bahwa perang hanya menargetkan Hamas sejak Tufanul Aqsa 7 oktober 2023. Pada kenyataannya adalah kebohongan. Pada 16 januari 2025, Perdana Menteri Qatar mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara hamas dan israel pada Rabu, 15 Januari 2025, tetapi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri ternyata Israel tidak menjalankan perjanjian gencatan senjata. Melansir Aljazeera, Israel Kembali mengebom jalur gaza pada Minggu, 30 Maret 2025 (Detik.com).

 

Kemudian pada 18 Maret 2025 perang dimulai kembali pasca gencatan senjata bahkan saat Hari Raya Idul Fitri, korban serangan Israel sejak 7 oktober 2023, sebanyak 50.144 orang tewas 113.704 mengalami luka, termasuk 17.900 anak-anak. Air mata gaza di Hari Raya pada hari pertama dan kedua telah menewaskan 73 orang (Kompas TV).

 

Penindasan, krisis kemanusiaan, dan krisis sandang pangan terjadi. Disamping itu respons warga dunia terhadap Palestina banyak yang antusias. Dalam hal ini, pemerintah dunia yang bertanggung jawab adalah PBB terhadap konflik ini ternyata tidak menindak secara lanjut. Hanya dapat melakukan upaya perundingan terhadap Palestina dan Israel.

 

Apa peran kita terhadap Palestina saat ini? Terlebih Palestina adalah negara muslim yang menjadi saudara muslim dunia termasuk Indonesia. Menjadi sebuah tanggung jawab keimanan dan moralitas. International Union of Muslim (IUMS) telah mengeluarkan fatwa jihad terhadap Israel pada 28 Maret 2025, menjadikan sebuah landasan kebijakan bagi setiap individu untuk menjadikan landasan untuk mengambil peran terhadap keadaan palestina saat ini.

 

Seorang muslim yang memiliki panduan kehidupan serta Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan belum tentu benar benar memahami pedomannya, bahkan dalam membaca Al-Qur’an sangat banyak yang tidak bisa membacanya. Menurut hasil data sensus nasional Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menemukan angka 53,57% umat Islam Indonesia tidak bisa baca Al-Qur’an (kemenag.go.id), didalam memahami Al-Qur’an dibutuhkan ilmu ulumul quran, ilmu yang mempelajari semua tentang Al-Qur’an. Dalam ulumul quran, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai Pelajaran penting, diantaranya ada ilmu asbabun nuzul, ilmu tafsir, ilmu Sejarah quran, ilmu makki madani, dan berbagai ilmu lainnya.

 

Menjadi kekhasan dalam ulumul quran yaitu ilmu asbabun nuzul, asbabun nuzul adalah ilmu yang membahas dan menceritakan sebab turunnya ayat Al-Qur’an itu, yang disebabkan dari suatu kejadian atau dari sebuah pertanyaan manna khalil qatthan, mabahahits fii uluumilquran.

 

Ayat Al-Qur’an yang diturunkan ada yang memiliki sebab dan ada yang diturunkan karena adanya sebab. Di antara ayat Al-Qur’an yang memiliki sebab adalah QS. Al-Hajj ayat 39:

 

  أُذِنَ لِلَّذِینَ یُقَـٰتَلُونَ بِأَنَّهُمۡ ظُلِمُوا۟ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصۡرِهِمۡ لَقَدِیرٌ

 

“Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu”.

 

Turunnya ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari banyak jalur periwayatannya adalah saat Rasulullah diusir oleh kaum Quraisy Mekkah. Abu bakar berkata, “Mereka telah mengusir Nabi mereka,Allah akan akan hancurkan mereka”. Pada saat itulah Allah menurunkan ayat tersebut. Lalu Abu Bakar berkata “Aku tahu dengan ini akan terjadi sebuah perang”, (Sunan At Tirmidzi : 3171).

 

Dalam Tafsir al-Sya’rawi, kalimat “udzina lilladzina yuqaataluuna” bermakna  sebagai bentuk pemberian izin kepada kaum mukmin untuk berperang dan membela diri atas penindasan kaum kafir Mekkah, kemudian ada kalimat  “biannahum dzulimu” yang menjadi illah atau alasan dari ditetapkannya pemberian izin perang tersebut.

 

Ayat itu turun di madinah dan menjadi ayat pertama diizinkannya berperang melawan kaum kafir Quraisy. Pada saat itu kondisi umat Islam sangat lemah, umat Islam yang berjuang untuk berhijrah dengan sangat lemah dan kekurangan dikarenakan hartanya disita, saat sebelum hijrah dan tinggal di mekah. Kaum muslimin merasakan banyak sekali kezaliman dan penyiksaan, hingga mencapai kelemahan yang sangat bagi kaum muslimin, kaum kafir yang semakin kejam mengusir kaum muslimin dari tempat tinggal mereka yang di mekah. Kondisi Palestina, saudara kita saat ini cukup menggambarkan bahwa apa yang mereka alami adalah sebuah kezaliman yang besar, bahkan kezaliman itu menghapuskan semua yang ada di Palestina, tumbuhan, hewan, bangunan, anak-anak, remaja, orangtua, lansia bahkan anak yang masih dalam kandungan seorang ibu.

 

Agama Islam adalah agama yang selalu membawa keadilan dan kesejahteraan. Menjadikan setiap manusia layaknya manusia yang memiliki hak kehidupan dan kasih sayang. Islam yang mengajarkan tentang solidaritas kemanusiaan, pembelaan harta, martabat bagi yang terzalimi. Dalam Islam hukum adalah sesuatu yang sangat diperhatikan dan selalu berdasar kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Salah satu penetapan hukum dalam Islam ada yang disebut Qishash, yaitu menghukum pelaku sesuai yang dilakukan kepada objek dengan tujuan agar membantu menyediakan kehidupan yang tenteram bagi masyarakat, membuat jera para pembunuh dan pelaku kejahatan, mencegah kezaliman, dan mengurangi terjadinya pembunuhan. Ini adalah salah satu dari sebuah penetapan hukum dalam Islam, dimana semua makhluk ingin merasakan kebaikan dan menjadi kenyataan bahwa setiap manusia ingin diperlakukan dengan baik.

 

Rasulullah yang menjadi sebaik-baik manusia yang selalu mengajarkan kebaikan, bersabda tentang seperti apakah umat muslim seharusnya, bagaimana muslim ber-solidaritas, dan menjadikan orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Dalam haditsnya, Rasulullah bersabda:

 

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

(رواه مسلم)

 

Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)”. (HR Muslim No 4685). Beliau menekankan dan mengajarkan bagaimana seseorang melihat  sahabat bahkan orang yang belum dikenal dengan kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian layaknya diri kita melihat dan merasakan apa yang tubuh kita sendiri rasakan.

 

Sikap salah bentuk dari kepedulian ataupun ketidakpedulian, Palestina yang dijajah dan memakan banyak nyawa warga Palestina, yang telah berjuang dengan nyawa. Apakah sikap kita saat ini sudah mewakili bahwa kita termasuk yang membela Palestina?, apakah perlu pertanyaan bagaimana kita bersikap?, sikap kita sebagai manusia dan umat muslim sudah seharusnya ikut merasakan apa yang negeri palestina rasakan serta memperjuangkan segala bentuk upaya dalam membebaskan negeri Palestina.

 

Pada surat Al-Ahzab ayat 39 kita bisa mengambil hikmah yang sangat penting, berawal dari sebuah asbabun nuzul yang kala itu turun disebabkan dengan adanya kezaliman, pengusiran kepada kaum muslimin Mekah, dengan isi ayat yang secara jelas mengizinkan bagi kaum muslimin untuk melakukan perang terhadap kaum kafir disebabkan kezaliman mereka, disini memberi kita nilai bahwa : 1. Islam tidak mengajarkan kezaliman 2.islam mengajarkan keadilan 3.setiap kesalahan akan diberi ganjaran 4.islam mengajarkan pembelaan bukan penjajahan 5. Allah selalu Bersama hambanya.

 

Palestina adalah negara yang berhak merasakan kemerdekaan, kebebasan dan kehidupan yang layak, keadaan mereka yang ditindas dan dizholimi, layak memperjuangkan kemerdekaan dan peperangan melawan Israel, bukan hanya Palestina saja yang berjuang, bagi masyarakat dunia, kaum muslimin memilik kewajiban yang sama untuk kemerdekaan Palestina.

 

Mari Bersama memperjuangkan Palestina, mendoakan, mendukung dengan boikot, donasi sebagai bentuk peduli yang nyata, serta lebih memahami nilai-nilai Islam agar menjadikan diri kita lebih baik terhadap kaum muslimin dan masyarakat dunia.

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *