Globalisasi Bikin Malas Bertemu Dengan Orang?

Jika membicarakan tentang globalisasi pasti sering terlintas di benak kita betapa besarnya pengaruh globalisasi di zaman ini di segala bidang. Globalisasi didefinisikan oleh Selo Soemardjan sebagai terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama. Hubungan tersebut disebabkan oleh penemuan baru seperti alat elektronik dan internet.

 

Di zaman sekarang, proses globalisasi rasanya sudah tidak bisa ditahan lagi bahkan penyebarannya sangat cepat. Dengan adanya globalisasi, teknologi menjadi sangat canggih. Dalam hal ini dapat dicontohkan dengan terkoneksinya jaringan internet yang dapat menghubungkan 4 orang di negara berbeda hingga benua yang berbeda. Maka dengan adanya globalisasi, dunia yang begitu luas tidak menjadi penghalang untuk saling berhubungan dengan orang lain.

 

Kita dapat dengan sangat mudah mencari dan berkomunikasi dengan seseorang hanya dalam satu genggaman yaitu melalui media sosial. Kita dapat mencari jawaban apa saja yang ingin ditemukan hanya dalam satu klik, sehingga tidak perlu lagi bertanya ataupun berinteraksi dengan orang lain. Dan saat ini pun kita bisa membeli apa pun melalui daring tanpa bertemu si penjual.

 

Kemajuan teknologi ini sangat memudahkan kita dalam hidup. Akan tetapi, hal tersebut memiliki dampak buruk yaitu membuat kita malas bertemu dengan orang lain akibat terlalu nyaman berinteraksi secara daring. Walaupun saat ini kita dapat dengan mudah berinteraksi melalui video call namun tentu saja akan terasa berbeda dengan saat bertemu secara langsung. Kemudahan sarana berinteraksi inilah yang menyebabkan seseorang menjadi malas berkunjung sehingga akan muncul banyak penolakan ketika diajak bertemu.

 

Dampak buruk selanjutnya yaitu karena dapat dengan mudah menemukan berbagai jawaban dari segala pertanyaan, terkadang membuat seseorang merasa sudah tidak butuh bertanya lagi dengan orang lain yang mungkin lebih tau. Namun hal ini tidak boleh terus dibiarkan apabila berkaitan dengan kesehatan atau medis. Mengenai medis tidak diperbolehkan mencari tahu sendiri apalagi mendiagnosis diri sendiri tanpa menanyakannya pada dokter.

 

Dampak buruk lainnya juga membuat orang terdekat menjadi jauh dan orang jauh menjadi dekat. Yaitu seseorang akan menjadi lebih mementingkan interaksi dengan orang yang ada pada media sosial dibandingkan orang yang ada di dekatnya secara langsung. Kemudian, bisa membuat kita malas bergerak (jalan kaki) untuk membeli sesuatu. Kini seringkali orang-orang yang ingin membeli sesuatu di luar yang sebenarnya bisa dibeli di warung dekat rumah, tapi mereka justru membeli secara daring karena malas bertemu orang atau keluar rumah.

 

Dapat disimpulkan bahwa globalisasi sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari tetapi harus diimanfaatkan dengan bijak. Jangan sampai kita menjadi malas bertemu dengan orang karena kemajuan teknologi tadi. Sebaikanya jika bisa bertemu dengan orang lain maka bertemulah karena lebih terasa kebersamaanya. Diusahakan untuk bergerak agar kita sehat juga dengan jalan kaki ke warung, mini market, ataupun pasar dan juga jangan sungkan untuk bertanya dan bercerita kepada orang lain karena hal itu merupakan salah satu bentuk interaksi agar terjalin keakraban.

Berita Terbaru

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *