Opini Kajian Ilmiah: Masyarakat Indonesia Mudah Terprovokasi Berita Hoax

sumber: canva.com

Memasuki era politik yang baru, di tahun 2025 semakin banyak berita yang dipelintir oleh orang yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Banyak orang lebih suka mencari sensasi negatif dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar demi popularitas semata. Lebih parahnya lagi menyebabkan masyrakat Indonesia saling menyerang antara satu sama lain,akibat menerima informasi yang tidak valid tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

 

Seperti fenomena yang terjadi saat ini, banyak masyarakat yang mudah termakan berita- berita yang sedang viral di media sosial. Hal ini terjadi karena rendahnya Tingkat literasi membaca di Indonesia. Berdasarkan data dari UNESCO, tingkat lilterasi di Indonesia hanya sebesar 0,001%, atinya dari sekian banyak masyarakat Indonesia hanya satu orang yang memiliki minat membaca.

 

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia semakin mudah pula mereka termakan berita hoaks. Padahal jika kita mau mencari tahu dan memverifikasi terlebih dahulu, maka kita tidak akan mudah terprovokasi. Namun yang terjadi justru sebaliknya, banyak orang lebih tertarik dengan berita yang sesuai dengan pandangan mereka daripada mencari informasi yang lebih terpercaya dan mendengarkan pendapat orang lain.

 

Banyak masyarakat Indonesia lebih menyukai membaca judul beritanya saja, dibandingkan dengan memahami isi keseluruhan berita secara utuh. Berdasarkan artikel dari IDN Times terdapat fakta ilmiah yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mudah menelan informasi dari sebuah berita. Padahal, sering kali judul berita dibuat dengan dilebih-lebihkan untuk menarik perhatian dan menggiring opini negatif masyarakat.

 

Selain itu, banyak masyarakat Indonesia “menganggungkan” sosok tertentu yang dianggap selalu memberikan informasi yang faktual tanpa memperhatikan sumber lain. Akibatnya, mereka tidak lagi menggunakan logika dan menolak fakta yang sudah jelas demi membela sosok yang mereka percayai.

 

Berdasarkan aktivitas politik yang sedang hangat diperbincangkan terkait dengan pengesahan Revisi UU TNI, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Situasi ini tentunya sangat memprihatinkan, tetapi sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang cerdas, kita seharusnya tidak mudah terprovokasi atau termakan potongan-potongan informasi yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat

 

Mengkritik pemerintah itu boleh bahkan sangat diperlukan sebagai bentuk kontrol terhadap mereka didiberi kepercayaan oleh rakyat untuk memimpin Negara Republik Indonesia. Namun, apakah kita ingin negara kita perlahan hancur dengan serangan dari dalam akibat berita yang tidak tervalidasi? Jangan sampai kita hanya menerima informasi dari satu sumber. Jangan pula membiarkan perbedaan pilihan politik menjadi alasan untuk menyebarkan kebencian. Justru, jadikanlah keberagaman pendapat untuk kita tetap bersatu dan saling melengkapi.

 

Tanpa kita sadari sifat “Rahasia” dalam pemilu pada segelintir orang mulai terkikis. Banyak orang secara terang-terangan menunjukkan dukunganya terhadap individu maupun kelompok tertentu. Seringkali hal tersebut dapat menjerumuskan kita kedalam fanatisme yang berlebihan. Kecanduan terhadap berita-berita sensasional tanpa memeriksa kebenarannya membuat kita merasa paling benar dan menolak sudut pandang lain.

 

Oleh karena itu, kita harus lebih teliti dalam menerima informasi. Jangan mudah menyebarkan berita hanya karena lewat di beranda media sosial. Jangan takut merasa ketinggalan trend jika tidak menyebarkan berita yang sedang viral. Dengan menjadi masyarakat yang cerdas  dan kritis kita tidak akan mudah terprovokasi oleh berita hoaks.

 

Sumber:

 

https://www.idntimes.com/science/experiment/bayu/ini-8-alasan-kenapa-banyak-orang-indonesia-mudah-percaya-hoax-atau-kabar-bohong?page=all

https://www.kompasiana.com/bintangramadhan5/6569c1d8c57afb21aa32dc23/budaya-literasi-rendah-menjadikan-indonesia-sebagai-peringkat-ke-2-terbawah-dunia-tentang-literasi

Berita Terbaru

1 Responses

1 thought on “Opini Kajian Ilmiah: Masyarakat Indonesia Mudah Terprovokasi Berita Hoax”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *