Pernahkah anda melihat kakek atau nenek yang tiba-tiba menjadi pendiam, tidak lagi semangat melakukan hobinya, mudah marah, atau bahkan sering lupa? Hal ini memang sering dihubungkan dengan proses penuaan yang alami. Tetapi, tahukah anda bahwa di balik perubahan perilaku tersebut, bisa jadi ada gangguan kesehatan mental yang perlu ditangani?
Benar, anggapan bahwa semua perubahan perilaku pada lansia adalah hal yang wajar tidak selalu tepat. Faktanya, beberapa perubahan perilaku bisa menjadi tanda-tanda awal dari gangguan kesehatan mental. Perlu diingat bahwa proses penuaan alami memang membawa beberapa perubahan fisik dan mental. Namun, perubahan yang drastis dan mengganggu aktivitas sehari-hari perlu diwaspadai.
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada lansia. Depresi pada lansia sering muncul sebagai respons terhadap berbagai perubahan dalam hidup mereka, seperti kehilangan teman atau anggota keluarga, penurunan kesehatan fisik, atau perasaan tidak berdaya karena keterbatasan fisik. (Kiroh, Kairupan dan Munayang, 2021) Gejala depresi pada lansia mungkin tidak sama dari gejala pada orang dewasa muda dan mungkin terabaikan karena dianggap sebagai bagian alami dari proses penuaan. Misalnya, kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya disukai, perubahan pola tidur, atau penurunan energi bisa jadi merupakan tanda-tanda depresi pada lansia.
Selain depresi, gangguan kecemasan juga sering terjadi pada lansia. Lansia rentan mengalami kecemasan terkait berbagai masalah, seperti penurunan kesehatan fisik, ketakutan akan masa depan, atau perasaan tidak aman akibat kehilangan kemandirian. (Kurniyawan et al., 2022) Gejala kecemasan pada lansia bisa meliputi rasa gelisah yang berlebihan, ketegangan otot, atau kekhawatiran yang berlebihan tentang masalah tertentu. Kecemasan yang tidak ditangani dapat memengaruhi kualitas hidup lansia dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan fisik tambahan.
Gangguan kognitif, seperti penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir, juga sering terjadi pada lansia. Salah satu masalah kesehatan mental yang paling dikenal adalah demensia, yaitu kumpulan gejala yang terkait dengan penurunan fungsi kognitif secara signifikan. Gejala demensia meliputi gangguan memori, kesulitan berpikir, dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. (Ilpaj dan Nurwati, 2020)
Memahami dan menjaga kesehatan mental lansia menjadi makin penting seiring dengan pesatnya pertumbuhan populasi mereka. Pada tahun 2020, terdapat 727 juta orang berusia 65 tahun ke atas di seluruh dunia, dan jumlah ini diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat, mencapai lebih dari 1,5 miliar pada tahun 2050. (Department of Economic and Social Affairs, 2020)
Menyadari betapa pentingnya kesehatan mental pada lansia bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran, edukasi, dan tidak mengabaikan tanda-tanda gangguan kesehatan mental pada lansia. Kita dapat membantu lansia mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, serta menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif bagi mereka.
Jika anda melihat tanda-tanda tersebut pada lansia di sekitar, jangan ragu untuk mengajak mereka berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Makin cepat gangguan mental terdeteksi dan diobati, makin besar peluang untuk pemulihan. Ingatlah bahwa kesehatan mental lansia sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka. Jangan abaikan perubahan perilaku yang terjadi, dan bantulah mereka mendapatkan bantuan yang tepat untuk hidup yang lebih bahagia dan berkualitas.
Mari kita bersama-sama ciptakan lingkungan yang ramah dan suportif bagi lansia, sehingga mereka dapat menjalani masa tua dengan penuh semangat dan kebahagiaan.
REFERENSI
Department of Economic and Social Affairs (2020) World population ageing 2020 highlights, United Nations.
Ilpaj, S.M. dan Nurwati, N. (2020) “Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Di Indonesia,” Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(1). Tersedia pada: https://doi.org/10.24198/focus.v3i1.28123.
Kiroh, A.G.M., Kairupan, B.H.R. dan Munayang, H. (2021) “Gambaran Kesehatan Mental Pada Lansia Selama Pandemi COVID-19,” Jurnal Biomedik:JBM, 13(3). Tersedia pada: https://doi.org/10.35790/jbm.v13i3.35408.
Kurniyawan, E.H. et al. (2022) “Penguatan Kesehatan Mental Petani Lansia Pasca Pandemi COVID-19,” DEDIKASI SAINTEK: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1).