STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

sumber: canva.com

Melestarikan dan memperkenalkan bahasa Indonesia ke kancah internasional adalah sebuah mimpi yang indah dan bermakna. Namun, bagaimana cara kita mewujudkan mimpi tersebut? Ada banyak cara untuk mewujudkan mimpi bermakna tersebut, dengan mengikuti organisasi internasional, memperluas koneksi, hingga menjadi pengajar di negara lain adalah beberapa cara untuk mewujudkan mimpi tersebut. Salah satu jalannya adalah melalui pengembangan dan penyebaran program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Program ini sangat berguna untuk  masyarakat asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia.

 

Saat ini bahasa Indonesia diajarkan di 54 negara, jumlah ini meningkat dari tahun 2020 yang berjumlah 38 negara. Negara-negara tersebut di antara lain: Korea, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Vietnam, Belanda, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat ratusan lembaga yang telah mengajarkan BIPA baik di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk di universitas, kursus, dan lembaga pemerintah. Pembelajaran BIPA memiliki peranan yang penting dengan posisi Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi target kunjungan masyarakat asing. Perkembangan dunia global dan pendidikan serta perdagangan pasar memberi dampak pada meningkatnya jumlah orang asing yang bekerja dan belajar di Indonesia, salah satu kebutuhan mereka adalah mempelajari bahasa Indonesia. Penutur asing dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif karena mempelajari bahasa Indonesia dan bisa membantu penutur asing memahami budaya Indonesia.

 

Penguasaan bahasa Indonesia ini meliputi empat keterampilan berbahasa yang tidak dapat diubah atau dipisahkan. Sama halnya dengan pembelajaran bahasa asing, terdapat empat jenis keterampilan yaitu, mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Mendengar dengan baik akan membantu kita dalam pelafalan, intonasi dan mengetahui struktur kalimat yang benar untuk berbicara. Berbicara mendorong kita untuk melatih pelafalan dan intonasi, berbicara adalah cara paling efektif untuk menguasai bahasa yang sedang dipelajari. Membaca berguna untuk memberi contoh gaya bahasa, struktur paragraf dan kalimat, serta kosakata yang bisa digunakan untuk menulis. Menulis juga tidak kalah penting dengan keterampilan sebelumnya, dengan menulis kita bisa menangkap ide untuk dituliskan kembali dan bisa meningkatkan kejelasan dalam penyampaian ide. Maka penutur asing harus mempelajari empat keterampilan ini agar cepat menguasai bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lainnya.

 

Peserta didik BIPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menerima materi pembelajaran, maka dari itu para pengajar harus bisa membaca apa yang dibutuhkan oleh para peserta BIPA selama kegiatan belajar berlangsung. Hal yang harus diperhatikan untuk memperlancar proses pembelajaran adalah memperhatikan media, sarana dan prasarana. Keberhasilan pengajaran dilihat dari beberapa unsur, di antaranya unsur pembelajaran yang disusun, unsur pelaksana pembelajaran, dan unsur kemampuan sang pengajar. Pengajar harus mempunyai kemampuan mengajar yang baik, yang meliputi kemampuan menguasai dan menyampaikan materi, mengelola kelas, memilih media atau metode pengajaran yang menarik dan tepat, dan melaksanakan penilaian dengan profesional. Pengajar pun harus mengetahui hambatan-hambatan yang dialami para peserta atau hambatan yang terjadi saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Tercapainya tujuan pengajaran BIPA dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu: pembelajaran, materi pembelajaran dan proses pembelajaran. Tiga komponen tersebut sangat penting agar tercapainya keberhasilan pembelajaran. 

 

Pengajar harus mempunyai strategi  media atau metode pembelajaran yang menarik dan tepat untuk para peserta. Ketika kelas dilakukan secara tatap muka, maka pengajar dapat melakukan gim atau melaksanakan pembelajaran kelompok di kelas sebagai metode pembelajaran yang menarik dan tepat. Sedangkan, jika kelas dilakukan secara daring metode yang menarik dan tepat adalah dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang mendukung pembelajaran bahasa, menyediakan audiovisual yang menarik untuk pembelajaran dan bisa melakukan kuis secara daring agar pengajar mengetahui sampai mana kemampuan para peserta didik. Beberapa aplikasi yang dapat membantu kegiatan belajar mengajar seperti Duolingo, Tandem, Ome TV dan Zoom yang memfasilitasi pembelajaran yang efektif, interaktif, dan fleksibel. Hasil kajian menunjukkan bahwa media digital efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran BIPA. Reki Kusuma Wardana telah melakukan penelitian mengenai aplikasi Indibook yang telah diterbitkan pada jurnal dengan judul “Aplikasi Indibook sebagai Media Pembelajaran Kebudayaan bagi Pembelajaran BIPA di Fatoni Univesity” ia membahas tentang pengembangan dan penerapan aplikasi Indibook sebagai media pembelajaran budaya lisan Indonesia, khususnya pada pelajar BIPA di Universitas Fatoni Thailand. 

 

Penelitian Indibook menggunakan aplikasi berbasis teknologi yang menggabungkan teks, audio, dan video untuk pembelajaran, sedangkan pembelajaran reguler umumnya menggunakan buku, papan tulis dan alat bantu lainnya. Selain itu, penelitian Indibook  berlokasi pada budaya lisan Indonesia, seperti pantun, syair, dan serat. Materi yang disajikan lebih interaktif dan menarik melalui fitur-fitur di aplikasi tersebut, fitur-fitur interaktif sepertui kuis dan latihan soal membantu peserta mempraktikkan apa yang telah dia pelajari, sedangkan materi pada pembelajaran reguler, yang diajarkan lebih bervariasi, mencakup tata bahasa, kosakata, dan keterampilan berbahasa lainnya. 

 

Penelitian lainnya dilakukan oleh Dady Kurniawan yang terbit pada jurnal dengan judul “Analisis Efektivitas Aplikasi Duolingo sebagai Media Pembelajaran BIPA Tingkat Dasar” jurnal ini membahas seberapa efektivitas Aplikasi Duolingo untuk pelajar BIPA tingkat dasar. Hasil temuan menunjukkan bahwa aplikasi Duolingo menawarkan fitur menarik dan materi yang sesuai standar kompetensi BIPA (Kurniawan et al., 2024). Duolingo menyajikan materi pembelajaran dalam format permainan yang menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menarik. Pengguna Duolingo dapat berlatih melalui berbagai tipe latihan seperti menerjemahkan kata atau kalimat, menyusun kalimat, berlatih mendengar hingga pengungkapan kata kerja atau kalimat. Dengan demikian, aplikasi Duolingo sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran BIPA pada tingkat dasar. Selain itu, aplikasi Ome TV pun sangat membantu meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Ome TV dapat membantu dalam keterampilan berbicara dan mendengar dalam bahasa Indonesia, karena Ome TV menyajikan semacam telepon video dengan orang dari berbagai negara, dari situ kita bisa berkomunikasi dengan orang tersebut agar memperlancar keterampilan berkomunikasi kita. 

 

Dalam zaman yang serba digital ini, kita harus pandai dalam menggunakan teknologi, manfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa agar menciptakan susana belajar yang lebih interaktif. Khususnya untuk para pengajar BIPA perlu meningkatkan strategi pengembangan bahan ajar BIPA guna meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang mendukung pembelajaran bahasa Indonesia agar memperlancar keterampilan berkomunikasi secara langsung, sehingga peserta didik tidak hanya memahami bahasa, tetapi juga bisa mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. 

 

Daftar Pustaka

Bursan, I. Z., & Fatimah, R. T. (2021). Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal bagi penutur asing (BIPA). Jurnal PENA, 6(2), 97–111. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/PENA

Ilawati, & Nurlina, L. (2025). Pemanfaatan integrasi nilai budaya: Analisis bahan ajar BIPA terbuka. Morfologi: Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya, 3(1), 259–273. https://doi.org/10.61132/morfologi.v3i1.1362 

Berita Terbaru

1 Responses

1 thought on “STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *